Buah cempedak yang sekilas mirip nangka namun cita rasanya berdasarkan Pakar Manajemen Produksi Tanaman UGM, Dody Kastono cita rasanya justru mendekati durian. Foto :
Stok buah cempedak baru saja datang pada rumah Helmiati, tak jauh dari Terminal Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. Helmi tak sengaja menemukan hubungan distributor cempedak pada Facebook, tanpa pikir panjang beliau langsung menghubunginya untuk ikut menjadi penjual cempedak.
“Kurang tahu ya bagaimana sampai ke sini (Jogja), tahunya ini berdasarkan Kalimantan,” ujar Helmiati, pekan kemudian.
Baru kali ini wanita asli Bengkulu yang sudah bertahun-tahun menetap pada Jogja itu menjual cempedak. Padahal, saat masih minibeliau sangat akrab dengan buah yg bentuknya seperti menggunakan nangka itu.
“Dulu poly pada tempat gw (Bengkulu). Kan enak, selain karena gw juga suka , sekalian nostalgia, soalnya udah lamabanget enggak makan cempedak,” lanjutnya.
Memang tidak gampang menemukan cempedak di Jogja. Buah yang tidak kalah lezatdibanding nangka ataupun durian ini memang kurang popular. Padahal sebenarnya buah ini jua buah endemik Indonesia dan beredar pada poly pulau pada Indonesia.
Pakar Manajemen Produksi Tanaman UGM, Dody Kastono, menyampaikan butir cempedak memang banyak beredar pada daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, sampai Papua. Ada beberapa pendapat terkait orisinil butir ini, ada yang mengungkapkan cempedak adalah buah endemik Indonesia, namun ada juga yg berkata bila cempedak dari menurut Semenanjung Malaka misalnya Burma atau Thailand.
“Jawa memang terdapat, akan tetapi nir sebesar pada Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, atau Papua,” kata Dody Kastono.
Satu Keluarga dengan NangkaPakar Manajemen Produksi Tanaman UGM, Dody Kastono. Foto : WIdi Erha Pradana
apabila dipandang sekilas, bentuk cempedak memang sangat seperti menggunakan nangka. Dody mengatakan, cempedak memang masih satu family dengan nangka, yakni Moraceae. Namun bila dipandang lebih lanjut, bentuk cempedak lebih gilig atau lonjong memanjang, ad interim bentuk nangka lebih variatif, terdapat yg bundar , oval, bahkan ada yang tidak beraturan.
Ukuran buah pula tidak sinkron, umumnya buah cempedak hanya ukuran dua sampai tiga kilogram, jauh lebih kecil ketimbang butir nangka yg sanggup mencapai 20 sampai 25 kilogram per butir.
Kulit kedua butir ini juga mempunyai disparitas, kulit cempedak mempunyai duri yg cenderung tumpul, bahkan kadang duri itu nir timbul dan hanya berupa titik saja. Sementara buah nangka memiliki duri yang cukup tajam. apabila sudah masak, cempedak akan jauh lebih empuk apabila dipegang dibandingkan menggunakan nangka.
“Jadi sebenarnya beda sekali antara cempedak dan nangka,” ujar Dody.
Itu baru dari bentuknya saja, secara aroma dan rasa, ke 2 butir tadi jua mempunyai perbedaan. Jika bentuk cempedak seperti menggunakan nangka, rasa dan aroma cempedak justru relatif seperti menggunakan durian. Cempedak mempunyai aroma yg lebih bertenaga ketimbang nangka, apabila telah masak aromanya bahkan sudah mampu tercium tanpa harus dibuka lebih dulu.
“Tekstur buahnya juga lebih lembut daripada nangka ya, jadi agak mirip dengan durian,” lanjutnya.
Perkawinan antara nangka dan cempedak juga telah mulai poly dilakukan. Perkawinan 2 jenis butir ini membentuk butir menggunakan karakteristik baru, yakni nangkadak menggunakan berukuran yang mampu lebih besarketimbang cempedak tetapi nir sebesar nangka, sebagai akibatnya cocok buat satu famili mini.
Aroma nangkadak juga lebih harum dan tidak terlalu menyengat, sebagai akibatnya cocok buat orang yg tidak sukamenggunakan butir-buah dengan aroma menyangat.
“Rasanya cantik & agak berserat, bila cempedak kan teksturnya lebih lembut seperti durian. Jadi ini campuran antara cempedak dan nangka,” ujar Dody.
Memilih Buah Cempedak TerbaikHelmiati, menjual cempedak tidak jauh dari Terminal Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. Foto : Widi Erha Pradana
Dody pula menyebarkan tips bagaimana memilih butir cempedak dengan kualitas terbaik. Yang wajibdiperhatikan pertama adalah bentuk & ukurannya. Buah cempedak yang telah masak & memiliki kualitas baik akan mempunyai bentuk gilig & ukuran yang maksimal , beratnya antara 2 sampai 3 kilogram.
“Terus warnanya, jikalau telah masak itu kulitnya jadi hijau kekuningan,” ungkapnya.
Ketika sudah masak, duri-duri tumpul yang dimiliki cempedak akan semakin renggang satu sama lain. Secara aroma, cempedak yang sudah masak akan mempunyai aroma yg menyengat, meski beliau belum dibuka.
“Nanti jika dibuka kan telah masak, bisa dimakan langsung sanggup pula digoreng, maknyus itu rasanya,” lanjutnya.
Buah Hutan yang MenguntungkanBuah cempedak yg sudah dikupas & siap makan. Foto : Widi Erha Pradana
Meski di kampung halamannya dulu poly butir cempedak, namun istilah Helmiati, nir ada rakyat yang membudidayakannya. Pada dasarnya, cempedak merupakan butir hutan, bukan buah budidaya misalnya kebanyakan buah lainnya.
“Ini (cempedak) kan butir hutan mas. Yang aku jual ini kemungkinan jua dari hutan,” ujar Helmi.
Senada, Dody pun mengatakan demikian. Meski begitu, bukan berarti buah cempedak bukan berarti nir bisa dibudidayakan. Di sejumlah tempat, sekarang jua sudah mulai dikembangkan budidaya cempedak, meski skalanya belum besar .
Padahal cempedak dari Dody memiliki potensi yang sangat besarapabila bisa dimanfaatkan secara optimal. Pada dasarnya butir cempedak tidak mengenal trend, dia selalu berbuah setiap waktu, hanya saja memang ada masa puncakpanen buah cempedak.
“Biasanya pada animo kemarau puncaknya,” ujar Dody.Buah cempedak dijajakan pada pinggir jalan di Condong Catur, Jogja. Foto : Widi Erha
Selain tak mengenal demam isu, pada satu pohon cempedak mampu menghasilkan hingga ratusan butir. Tak seperti nangka atau durian yg buahnya hanya terdapat di titik-titik eksklusif di batangnya, buah cempedak akan ada hampir pada semua titik btg: Dari bagian atas tanah sampai atas, berdasarkan batang primer hingga cabang-cabangnya.
“Hampir nir terdapat celah antara satu butir menggunakan buah lainnya, rapat sekali, itu menariknya buah cempedak,” lanjutnya.
Dari segi harga, cempedak jua relatif menjanjikan. Di kios milik Helmi, cempedak dijual Rp 25 ribu per kilogram. Berbagai hal itu membuat cempedak sebenarnya sangat potensial buat dibudidayakan, terlebih perawatan pohon cempedak sanggup dibilang cukup mudah. Masa berbuahnya juga relatif cepat, pada usia 2 atau 3 tahun umumnya pohon cempedak sudah mulai berbuah.
Cempedak jua mampu dijadikan bermacam olahan, misalnya cempedak goreng & asinan, nir hanya dikonsumsi pribadi saja. Bahkan kulit buahnya pula biasa dijadikan asinan yg enak.
“Saya kira telah saatnya buat dibangkitkan. Artinya (cempedak) diangkat sebagai sesuatu yg sanggup menjadi citra bangsa Indonesia, karena ini potensinya luar biasa,” istilah Dody.
Tanaman Konservasi yang BagusPohon cempedak. Foto : jualbenihmurah.com
Selain sangat produktif, pohon cempedak dan keluarga nangka lainnya merupakan pohon yang sangat baik buat melakukan perlindungan air dan lahan. Pohon cempedak masih sanggup hayati di lahan-huma marjinal, bahkan dia sanggup memperbaiki struktur tanah di sekitarnya.
“Karena karakteristik-ciri tanamanyg bergetah kan beliau bisa hidup pada huma marjinal,” ujar Dody.
Besarnya manfaat menurut segi ekonomi & lingkungan, upaya budidaya buah cempedak berdasarkan Dody perlu digenjot lagi. Sejauh ini, belum ada budidaya cempedak yg berskala industri, kebanyakan pohon-pohon cempedak hanya ditanam di pekarangan-pekarangan rumah saja.
“Tinggal bagaimana kita mengupayakan buat berbagi cempedak ini pada skala yang lebih akbar,” kata beliau. (Widi Erha Pradana / YK-1)